Ketika Anis dan Arif dipertemukan pada waktu yang tepat dengan hati yang siap berjalan bersama, mereka memulai perjalanan baru penuh cinta dan membangun rumah yang hangat sebagai tempat kembali dalam ikatan pernikahan yang abadi.

"Segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)" (Q.S Az-Zariyah: 49)

Breaking News

Bride and Groom

Anis Syukriyah

Putri dari Alm. Bapak Tohir & Ibu Aisha

Arif Indarto

Putra dari Bapak Wari & Ibu Sumi

Location

Graha KBM

Kemangsen Selatan, RT.06/RW.02, Kemangsen, Kec. BalongBendo, Kabupaten Sidoarjo

Show Location

Timeline

Akad

13 June 2025

13:00-14:40 WIB

Temu Manten

13 June 2025

15:30-16:30 WIB

Resepsi

13 June 2025

16:30-19:00 WIB

Our Love Story

Episode 1: Without Knowing, We Were Meant to Meet

13m 6s

Awalnya, mereka hanyalah dua nama yang tak saling mengenal. Tidak ada rencana, tidak ada isyarat dari semesta. Jika saja hari itu mereka memilih tempat lain, mungkin takkan ada cerita ini. Tapi hidup memang selalu menyimpan kejutan. Di sebuah lembaga bimbingan belajar, di antara tumpukan jadwal dan kesibukan kuliah, Arif dan Anis bertemu bukan karena pilihan, tapi karena keadaan yang mempertemukan mereka berulang kali. Hari-hari mereka bersisian, berbagi ruang, berbagi waktu, tanpa pernah benar-benar menyadari kehadiran satu sama lain. Hingga suatu hari, dalam jeda dari kesibukan yang terus berjalan, mereka mulai melihat. Bukan sekadar keberadaan, tetapi keakraban yang perlahan tumbuh, tanpa mereka rencanakan, tanpa mereka sadari. Tak ada yang benar-benar istimewa pada pertemuan itu. Biasa saja, sederhana. Namun, seperti banyak hal dalam hidup, sesuatu yang tampak biasa justru sering menjadi awal dari cerita yang paling berarti.

Episode 2: A Connection Beyond Presence

13m 6s

Satu semester berlalu. Masa part-time itu selesai, berganti dengan hari-hari yang lebih sepi, tak ada lagi pertemuan di sela jam kerja, tak ada lagi obrolan singkat antara jadwal yang bersisian. Kini, semuanya berpindah ke layar. Dari rumah masing-masing, mereka melanjutkan hidup seperti biasa, menjalani kuliah, menyelesaikan tugas, mengisi waktu dengan kesibukan yang terus berjalan. Tapi entah bagaimana, kehadiran itu tetap ada. Tidak lagi bertemu langsung, tapi selalu hadir dalam kata-kata. Bukan dalam bentuk sapaan di pagi hari di meja kerja, melainkan dalam pesan singkat yang datang saat malam mulai larut. “Jangan lupa tugasnya,” atau “Besok ada presentasi, semangat!” Kata-kata yang sederhana, tapi cukup untuk menemani, cukup untuk membuat segalanya terasa berbeda. Tidak ada rencana untuk tetap dekat. Tidak ada janji untuk terus hadir. Tapi seperti kebiasaan yang sulit hilang, mereka tetap di sana, saling mengisi ruang yang sebelumnya hanya sekadar perkenalan biasa. Jarak memisahkan mereka, tapi tidak pernah benar-benar menjauhkan.

Episode 3: It Was Never Just Words

13m 6s

Jarak memisahkan mereka. Tidak lagi seperti dulu, ketika mereka selalu punya waktu untuk bertukar cerita tanpa perlu berpikir dua kali. Kini, ada hal-hal yang membuat percakapan semakin jarang, ada kesibukan yang pelan-pelan mengubah ritme hubungan mereka tanpa mereka sadari. Tapi Arif tetap ada. Bukan dalam setiap obrolan panjang, bukan dengan kata-kata yang selalu hadir, tapi dalam caranya sendiri melalui tindakan kecil yang mungkin tampak sepele, tapi selalu ada. Ia tidak pernah benar-benar pergi, bahkan ketika keadaan mulai menguji mereka. Hingga akhirnya, tanpa banyak bicara, tanpa pertimbangan panjang, ia datang. Bukan untuk bertanya apakah semuanya baik-baik saja. Bukan untuk memastikan apakah jarak yang sempat ada telah benar-benar hilang. Tapi untuk menunjukkan bahwa kehadirannya bukan sekadar kata-kata yang hilang ditelan waktu. Dan seperti itu saja, cerita mereka berubah.

[Coming Soon]

Final Episode: The Beginning of Forever

13m 6s

Mereka telah menempuh perjalanan panjang. Jarak pernah ada di antara mereka, waktu pernah menguji, keadaan pernah membuat segalanya terasa sulit. Ada saat-saat di mana percakapan menjadi singkat, di mana kehadiran hanya terasa lewat pesan, di mana pilihan untuk bertahan terasa seperti sesuatu yang tidak pasti. Namun, di antara segala kemungkinan yang bisa membuat mereka menyerah, mereka tetap memilih untuk ada. Saling menunggu, saling menemukan, saling bertahan. Dan akhirnya, pada 13 Juni 2025 nanti jemari mereka saling bertaut. Tidak ada pertanyaan tentang bagaimana semuanya bisa sampai di sini. Tidak perlu alasan panjang, tidak perlu jawaban rumit. Karena sejak awal, tanpa mereka sadari, mereka memang selalu menuju ke tempat ini satu sama lain. Hari itu bukan tentang sebuah akhir. Bukan tentang perjalanan yang selesai. Tapi, tentang awal yang lebih besar, tentang cerita yang akan terus berjalan, tentang kebersamaan yang tidak lagi hanya tentang kata-kata. Ketika hari itu tiba, mereka akan menuliskan bab baru dalam kisah ini. Sampai bertemu lagi di episode bahagia selanjutnya!!!!

Our Gallery

Wish for the couple